Tips Terbaik Menyikapi Takdir Buruk Menurut Ibnu Qayyim

07/07/2023 penerbitalquran Artikel ,

Penerbit Al Quran, Tips Terbaik Menyikapi Takdir Buruk Menurut Ibnu Qayyim — Takdir buruk merupakan peristiwa pahit yg Allah SWT takdirkan untuk terjadi pada makhluk-Nya. Terkadang, manusia harus mengalami hal tersebut, seperti sakit keras, orang tua meninggal, dizalimi teman atau rekan kerja & bahkan disebarkan fitnah buruk tentang dirinya hingga merasa sakit hati.

Tips Terbaik Menyikapi Takdir Buruk Menurut Ibnu Qayyim

Nah, bagaimanakah sikap seorang mukmin yg benar untuk menyikapi hal tersebut? Berikut ini beberapa tipsnya dr Ibnu Qayyim!

Tips 1

Di dlm kitab Al-Fawaid, Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur:

إذا جرى على العبد مقدور يكرهه فله فيه ستّة مشاهد

Jika sebuah takdir yg buruk menimpa seorang hamba, maka ia memiliki enam sikap & sisi pandang:

الأوّل: مشهد التوحيد، وأن الله هو الذي قدّره وشاءه وخلقه، وما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن

Pertama: Pandangan (kaca mata) Tauhid. Bahwa Allahlah yg menakdirkan, menghendaki & menciptakan kejadian tersebut. Segala sesuatu yg Allah kehendaki pasti terjadi, & segala sesuatu yg tak Allah kehendaki tak akan terjadi.

Allah lah yg memilih kita menjadi korban fitnah ini. Radhiitu billahi Rabbaa, saya ridha Allah menjadi Rabbku & Sang Pengaturku. Saya tak akan memprotes takdir-Nya. Karena setiap hari seorang hamba berpeluang tertimpa musibah, maka pantaslah prinsip hidup yg seperti ini dlm Islam disyari’atkan untuk diwujudkan dlm ucapan dzikir pagi & sore, bahkan disyari’atkan untuk diucapkan 3 kali,

رضيت بالله رباً، وبالإسلام ديناً، وبمحمد صلى الله عليه و سلم نبيا

“Aku rela Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku & Nabi Muhammad shalllallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabiku” (HR. Ahmad & yg lainnya, dishahihkan oleh Al-Hakim & disetujui oleh Adz-Dzahabi).

Tips 2

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah melanjutkan:

الثاني: مشهد العدل، وأنه ماض فيه حكمه، عدل فيه قضاؤه

Kedua: Kacamata keadilan. Bahwa dlm kejadian tersebut berlaku hukum-Nya & adil ketentuan takdir-Nya.

Penjelasan

Setiap peristiwa yg ditakdirkan terjadi pada diri seorang hamba pastilah Allah selalu adil & tak pernah zalim padanya, karena Allah menentukan takdir bagi seorang hamba selalu sesuai dgn tuntutan hikmah-Nya & sesuai dgn ilmu-Nya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِﾵ

“Dan sekali-kali taklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya” (Fushshilat:46).

Bukankah setiap musibah yg ditakdirkan menimpa kita karena akibat dosa kita?

Allah SWT berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yg menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, & Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian)” (Asy-Syuuraa: 30).

Tips 3

Kemudian Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

الثالث: مشهد الرحمة،وأن رحمته في هذا المقدور غالبة لغضبه وانتقامه، ورحمته حشوه

Ketiga: Kacamata kasih sayang. Bahwa rahmat-Nya dlm peristiwa pahit tersebut mengalahkan kemurkaan & siksaan-Nya yg keras, serta rahmat-Nya memenuhinya.

Penjelasan:

Tidaklah Allah menakdirkan atas diri seorang mukmin sebuah peristiwa yg pahit, kecuali didasari kasih sayang-Nya pada hamba tersebut. Dan kasih sayang-Nya mengalahkan murka-Nya.

Allah SWT berfirman:

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ

“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu” (Al-A’raaf:156)

Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah berfirman,

إن رحمتي سبقت غضبي

“Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku” (HR. Bukhari & Muslim)

Tips 4

Selanjutnya, Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur:

الرابع: مشهد الحكمة، وأن حكمته سبحانه اقتضت ذلك، لم يقدّره سدى ولا قضاه عبثا

Keempat: Kacamata hikmah. Hikmah-Nya Subhanahu menuntut menakdirkan kejadian itu, taklah ia menakdirkan begitu saja tanpa tujuan & taklah pula ia memutuskan suatu ketentuan takdir dgn tanpa hikmah.

Penjelasan:

Hikmah pentakdiran pastilah ada. Namun hikmah tersebut terkadang kita tahu, namun terkadang pula kita tak tahu. Namun, ketidaktahuan kita terhadap suatu hikmah dr kejadian tertentu , taklah menghalangi kita berbaik sangka pada Allah Ta’ala. Bahwa dgn hikmah Allah, Allah memutuskan suatu takdir. Jadi, kita meyakini bahwa Allah Ta’ala Maha Bijaksana dlm menetapkan takdir-Nya.

Allah SWT berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

“Maka apakah ananda mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan ananda dengan-cara main-main (saja), & bahwa ananda tak akan dikembalikan pada Kami?” (QS. Al Mukminuun: 115).

Allah SWT pula berfirman,

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (Al-Qiyaamah: 36)

Tips 5

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur:

الخامس: مشهد الحمد، وأن له سبحانه الحمد التام على ذلك من جميع وجوهه

Kelima: Kacamata pujian. Bahwa ia Subhanahu terpuji dgn pujian sempurna atas penakdiran kejadian tersebut, dr segala sisi.

Penjelasan:

Allah terpuji dr segala sisi, terpuji dzat, nama, sifat maupun perbuatan-Nya, termasuk terpuji saat menakdirkan suatu takdir yg pahit, karena semua itu berdasarkan ilmu & tuntutan hikmah-Nya.

Allah SWT berfirman,

دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ ۚ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Do’a mereka di dlmnya ialah subhanakallahumma dan salam penghormatan mereka ialah salam. Dan penutup doa mereka ialah segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam.” (Yuunus: 10)

Artikel Lainnya : Satu Huruf yg Dibaca dr Al Quran Dibalas Sepuluh Kebaikan